Hotel Murah dan Nyaman di Jogja

Terbaru

Puter Pelung

Penting !! Jika Telur Gagal Menetas Secara Sempurna Pada Burung Puter


Mungkin bisa dikatakan berlebihan, tapi mungkin ini juga sangatlah penting berdasarkan pengalaman di kandang kami. Penggunaan grit dan asinan pada burung,


Kasus :


Kejadian di kandang ternak Dian BirdFarm dan terkusus pada burung puter pelung. 2 kali tetasan terakhir ( 2x masa periode bertelur dan mengengram) 3 pasang indukan mengalami masalah yang sama, yaitu telur tidak bisa menetas semua padahal semua terdapat benih calon anakan yang bisa tumbuh secara optimal hingga hari terakhir ( hari ke 14-15) dimana seharusnya telur bisa menetas secara sempurna. Intinya telur tidak bisa menetas keduanya, hanya satu saja atau jika bertelur 2, dan satu ketahuan kosong "tidak dibuahi" maka kami ambil, dan telur tersebut juga gagal menetas !


Analisa : 


Pada saat periode pertama, setelah telur di-inkubasi lebih dari 10 hari, saya biasanya mengecek rutin tiap hari kondisi telur.  Telur dilihat sudah ada retakan tepat pada bagian mulut calon anakan burung puter, setelah dipantau hari esoknya ternyata belum ada perkembangan dimana belum ada retakan melingkar pertanda mungkin belum waktunya !!

Alhasil saya mencoba membantu untuk membantu anakan agar bisa keluar dari cangkang telur, dengan cara meretakan cangkang telur dengan kuku jari secara halus melingkar di tengah. Dan dikembalikan ke indukan agar bisa di-engkrami kembali. Pada hari yang ditunggu ternyata besoknya saya pantau, anakan malahan mati dan telur kondisi rusak seperti diinjak indukannya. Hal ini merata pada 2 sarang burung puter kami.

Pada periode ke-2, sengaja saya biarkan saat ditemui kasus yang sama. Hasilnya adalah ada 1 telur yang bisa menetas dan telur satunya anakan mati masih di dalam cangkang telur.

Dari 2 kejadian tersebut maka saya mencoba membuat analisa bahwa biarkan telur pecah secara alami. Walaupun terkandang harapan tersebut tidak sesuai keinginan kita. Karena tentunya kita berharap 2 telur bisa menetas secara sempurna.

Pra kasus : Kita bisa mengambil telur burung puter yang telah diinkubasi selama 5-7 hari untuk melihat apakan ada benih yang hidup di telur tersebut, jika iya maka lanjutkan untuk diinkubasi jika tidak buang telur sehingga pasangan tersebut bisa segera kawin lagi dan bertelur lagi.

Catatan : Indukan tidaklah mudah stress atau merasa terganggu dengan kita, hal ini bisa ditandai saat kita mencoba mengambil telur tersebut bagaimana respon saat dan setelah kita mengambil dan mengembalikan telur.

a) Jika indukan merasa nyaman, biasanya dia hanya akan menaikan tubuhnya dan sedikit mengangkat sayapnya yang bertanda bahwa dia agak terasa diganggu oleh kita, Selama seperti itu maka sepertinya aman untuk mengambil dan melakukan cek pada telur tersebut. Setelah itu kembalikan secara lembut dan apakah indukan mau duduk mendekami telur tersebut.

b) jika indukan mencoba melindungi telur, dengan mengepakan sayap ke kita, sebaiknya kita perlu lebih hati-hati, raba dengan halus tubuh indukan agar dia merasa nyaman dan tidak terganggu. Jika tidak maka bahaya pada telur, saat reaksi indukan terlalu berlebihan sehingga bisa berdampat telur keluar sarang dan pecah.

Kembali ke analisis karena telah 2x masa periode produksi, maka saya coba konsultasi dengan mereka yang sudah berpengalaman dengan para breeder senior. Hasilnya :

Hasil :


1. Evaluasi telur gagal menetas sempurna padahal benih dalah telur berkembang dengan baik dikarenakan anakan dalam telur dalam posisi "sungsang". Seperti halnya dengan bayi manusia tentunya akan mempengaruhi proses menetas dengan sempurna.
Tanda : Retakan pertama pada mulut anakan di telur terlalu di ujung/pangkal telur.

Penanganan : bantu anakan dengan memberi retakan melingkar pada telur, sehingga proses menetas bisa berjalan dengan lancar. Hal ini dilakukan jika kita telah melihat telur pertama menetas dengan sempurna. kasih jeda 8 -22 jam untuk menunggu anakan ke-2 menetas. Jika tidak baru kita bantu dengan cara di atas.

2. Terlalu banyak suplay garam mineral pada asinan yang diberikan pada indukan sehingga cangkang telur terlalu keras membuat anakan sulit memecahkannya dari dalam dan akhirnya mati.

Penanganan : Hentikan pemberian asinan, karena asinan untuk indukan produktif bisa diberikan bila mana kita tahu bahwa indukan bertelur "gembur" atau lunak / cangkang telur lembek pertanda kurang asinan. Jika setiap bertelur normal berarti tidak perlu ditambah asinan.

Bantu anakan keluar dari telur dengna cara yang sama dengan sebelumnya, memberikan retakan halus secara melingkar di tengah telur agar anakan bisa keluar dengan selamat.

Semoga sedikit catatan ini bermanfaat :)

NB : Grif berfungsi untuk membantu proses pencernaan makanan pada burung pemakan biji-bijian dan Asinan memenuhi kebutuhan mineral dan kalsium untuk indukan dan anakan.
Penting !! Jika Telur Gagal Menetas Secara Sempurna Pada Burung Puter Reviewed by Eko Prasetyo on 20.22.00 Rating: 5

1 komentar:

  1. Kalau kasusnya satu telur tampak transparan atau tampak kosong setelah 14 hari, namun telur kedua cangkangnya tampak putih bersih dan berhasil netas, itu bagaimana bro? Apa solusinya?? Puter saya sudah 3 periode bertelur, namun ketiganya kasusnya sama, hanya 1 yg jadi, satunya lg tampak kosong. Mohon masukannya bro.. tq

    BalasHapus

All Rights Reserved by Ternak Puter Pelung di Solo : Puter Pelung Indonesia © 2014 - 2015
Powered By Blogger, Designed by Sweetheme

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.